Ternyata, menonton film kartun dalam batas-batas tertentu, bisa
berpengaruh secara positif terhadap kecerdasan emosional anak.
perilaku menonton film kartun sebagai variabel
bebas (yang mempengaruhi) dan dibedakan dalam tiga sub variabel, yakni
frekuensi menonton, intensitas menonton dan jenis film kartun yang
disenangi. Ketiga sub variabel itu kemudian dianalisa silang dengan
variabel kecerdasan emosional Anak sebagai variabel dependen (terkena
dampak).
Awalnya ditemukan korelasi yang negatif. Anak-anak yang menonton
film kartun dengan intensitas tinggi cenderung memiliki skor kecerdasan
emosional yang rendah. Dengan kata lain, semakin tinggi frekuensi
menonton film kartun semakin rendah kecerdasan emosional anak. Tapi
pada sub variabel kedua diperoleh hasil positif. Anak-anak yang
memiliki skor kecerdasan emosional yang tinggi umumnya mereka yang
menonton film kartun dengan frekuensi sedang. Hal sebaliknya terjadi
pada anak-anak yang sedikit meluangkan waktu untuk menonton film kartun
maupun mereka yang terlalu lama menonton film kartun. Korelasi positif
juga ditemukan pada sub variabel ketiga. Anak-anak yang menggemari
film kartun petualangan memiliki skor kecerdasan emosional lebih baik
dibanding anak-anak lain yang menggemari film kartun komedi dan film
kartun keluarga.
Penelitian ini akhirnya menyimpulkan: film kartun, terutama yang
bercerita petualangan, dapat berpengaruh positif pada kecerdasan
emosional anak jika ditonton dengan intensitas sedang (cukup) dan tidak
terlalu sering. Dalam studi ini, yang dimaksud film kartun
petualangan adalah film kartun yang bercerita tentang kisah-kisah
kepahlawanan. Adapun yang dimaksud ‘frekuensi menonton yang rendah’
adalah tidak lebih dari 4 judul dalam sepekan, sedangkan ‘intensitas
menonton yang sedang’ tidak lebih dari 30 menit setiap kali menonton
film kartun.
Kecerdasan emosioanal murid diamati dari perilaku mereka dalam
mengendalikan marah, mengekspresikan kegembiraan, menyelesaikan
pekerjaan dan empati kepada teman lain yang terkena musibah, serta
kepopuleran mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar